ZONA IKLAN

Senin, 30 Januari 2012

CARA MENCEGAH MUNCULNYA RUAM BAYI


Jika Anda dan pasangan memiliki riwayat alergi, jangan kaget jika buah hati mengalami eksim susu atau ruam pada kulit bayi akibat susu. Pasalnya, eksim susu dipicu oleh faktor keturunan. Orangtua yang memiliki riwayat alergi, kemungkinan anaknya mengalami eksim susu saat bayi cukup besar yaitu mencapai 80 persen.
Menurut data statistik Divisi Dermatologi Pediatrik pada 2005-2009, Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (IKKK), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, eksim susu adalah salah satu gangguaan kulit yang paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak di Indonesia.

Eksim susu ini ditandai dengan kemerahan, kulit bersisik, kering atau lecet di sekitar pipi dan leher. Mitos menyebutkan, gangguan kulit tersebut terjadi karena air susu ibu (ASI), padahal itu tidak benar.


"Meskipun namanya eksim susu, penyebabnya bukanlah ASI. Kaitan terbesarnya adalah faktor keturunan orangtua yang memiliki riwayat alergi. Lalu, faktor pencetusnya yaitu kulit dalam keadaan kering, serta udara yang panas dan berdebu," kata dr. Tina Wardhani Wisesa SpKK, saat ditemui dalam acara seminar "Perlindungan Kulit Sensitif Bayi" yang diselenggarakan oleh Huggies di Jakarta.


"Penyakit ini biasanya kambuhan. Meskipun sudah sembuh tetapi beberapa hari kemudian bisa muncul kembali. Mengetahui faktor pencetusnya adalah hal yang terpenting, untuk menghindari eskim susu kembali kambuh," kata dr. Tina.
Selain menghindari faktor pencetus, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah eksim susu. Yaitu, pastikan lingkungan rumah bersih dan sehat agar udara berkualitas. Mandikan si kecil dengan air yang tidak terlalu hangat. Hal itu karena air yang terlalu hangat bisa membuat kulitnya menjadi kering. Saat kondisi kulit dalam keadaan kering, cenderung lebih sensitif dan mudah sekali muncul ruam. Pastikan rumah bersih dan sehat agar udara berkualitas.

Oleskan juga pelembab kulit atau baby oil untuk menjaga kelembapan kulitnya. Lalu, bersihkan juga ruam yang ada di pipi dengan air bersih secara teratur. Biasanya, eksim susu akan hilang dengan sendirinya. Periksakan ke dokter jika eksim meluas ke leher, tubuh, lengan dan kaki, atau jika eksim disertai kulit basah, dan bernanah.


Ruam popok pada bayi biasanya terjadi akibat daerah bokong bayi lembab karena terus menerus tertutup popok. Selain itu alergi terhadap popok, iritasi detergen akibat pembilasan kurang bersih, maupun setelah baby pipis atau pup tidak segera dibersihkan juga bisa jadi pemicunya. Selain terjadi ruam berupa bintil-bintil merah pada kulit, si kecil biasanya akan rewel berkepanjangan karena tidak nyaman. Bila tidak segera diatasi ruam bisa melebar ke daerah yang lain. Beberapa langkah yang bisa bunda lakukan untuk mencegah ruam popok bayi.
  • Bersihkan daerah popok dengan air dan segera keringkan. Oleskan pelembab atau krim yang mengandung zinc untuk melindungi kulit bayi dari ruam.
  • Jangan memakaikan popok terlalu ketat, untuk meminimalisir kontak langsung antara kulit bayi dan kotoran atau bekas pipisnya.
  • Gunakan popok berbahan dasar lembut dan berdaya serap tinggi.
  • Ganti popok tiap 3 jam atau usai buang air besar.
  • Hindari menaburkan bedak karena bisa menyebabkan jamur bila kulit basah sehingga bedak menggumpal.
  • Biarkan tubuh bayi tanpa popok 2-3 jam sehari agar kulitya bernafas.
  • Hindari membersihkan tubuh bayi dengan cairan seperti alcohol dan bersifat mengeringkan kulit untuk menghindari iritasi.
fn/vs/sr/ob/SuaraMedia News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar